13. Eksperimen dengan sensor ultrasonik dan inframerah

13. Eksperimen dengan Sensor Ultrasonik dan Inframerah

Sensor lain yang dapat dihubungkan melalui arduino dengan ardublock adalah sensor ultrasonik dan inframerah . Kemudahan dengan penggunaan ardublock dengan arduino akan sangat membantu untuk mempelajarinya.

Bab ini menjelaskan pemrograman berbagai sensor yang mencakup sensor jarak ultrasonik, sensor jarak GPY0A21, sensor pendeteksi halangan, sensor PIR, sensor penerima inframerah, dan sensor penjejak garis.

13.1 Sensor Jarak Ultrasonik 

Sensor jarak ultrasonik adalah sensor yang menggunakan gelombang Ultrasomk untuk rnengukur jarak objek (lengan meniru yang dilakukan oleh kelelawar maupun lumba-lumba. Gelombang yang dipancarkan berfrekuensi 40KHz. Salah satu jenis sensor ini yang sangat populer adalah HC-SR04 (Gambar 13.1). Spesifikasi yang diberikan menyatakan bahwa sensor ini mampu mengukur jarak dari 2cm hingga 4m. Dalam praktik, sensor hanya mampu mengukur jarak hingga sekitar 3m atau malah kurang Jenis lain yang juga bisa digunakan untuk praktik adalah US-015 (Gambar 13.2).

Gambar 13.1 Modul HC-SR04

Gambar 13.2 Modul US-015

Kedua modul tersebut memiliki susunan pin yang sama. Masing-masing perlu dihubungkan dengan pin-pin di Arduino dengan ketentuan sebagai berikut:

  • VCC dihubungkan ke pin 5V milik Arduino.
  • GND dihubungkan ke pin GND milik Arduino.
  • Pin Trig dihubungkan ke pin digital milik Arduino, untuk memulai pengiriman sinyal ke objek Yang akan diukur.
  • Pin Echo dihubungkan ke pin digital milik Arduino, yang akan menerima sinyal yang dipantulkan oleh objek yang diukur

contoh rangkaian yang digunakan untuk menguji modul HC-SR04 ditunjukkan pada Gambar 13.3. Pin Trig dihubungkan ke pin 8 dan pin Echo dihubungkan ke pin 9.

Gambar 13.3 Rangkaian untuk menguji HC-SR04

Penanganan sensor jarak ultrasonik dilakukan melalui blok berikut:

Blok ini terdapat di laci Berdasarkan rangkaian pada Gambar 13.3, Slot trigger diisi dengan 8 dan Slot echo diisi dengan 9,

Untuk mempraktikkannya, proyek baru bernama ultra.abp perlu dibuat atau diciptakan. Kemudian, blok seperti yang terlihat pada Gambar 13.4 perlu disusun.

Gambar 13.4 Blok untuk percobaan dengan HC-SR04

Contoh hasil percobaan untuk mengukur jarak objek yang berada di depan HC-SR04 diperlihatkan di Gambar 13.5. Gambar 13.6 menunjukkan contoh peletakan objek berupa tabungan berbentuk mobil yang diletakkan di depan sensor HC-SR04 pada jarak tertentu.

Gambar 13.5 Hasil percobaan untuk menentukan jarak objek

 

Gambar 13.6 Pengujian jarak

Adapun contoh pada Gambar 13.7 memperlihatkan rangkaian yang digunakan untuk meletakkan hasil pengukuran jarak pada LCD.

Gambar 13.7 Rangkaian untuk menampilkan informasi jarak pada LCD

Untuk mempraktikkannya, proyek baru bernama ultraLCD.abp perlu dibuar Kemudian, blok seperti terlihat pada Gambar 13.8 perlu disusun.

Gambar 13.8 Blok untuk menampilkan informasi jarak ke LCD

Contoh hasil pengukuran jarak yang ditampilkan ke LCD tersebut akan diperlihatkan pada Gambar 13.9.

Gambar 13.9 Hasil pengukuran jarak

13.2 Sensor GP2Y0A21

Sensor GP2Y0A21 buatan Sharp adalah sensor yang berguna untuk mengukur jarak suatu objek dalam rentang 10 cm hingga 90 cm. Jarak akan dinyatakan dalam bentuk nilai analog yang diwakili oleh tegangan. Gambar 13.10 memperlihatkan sensor ini.

Gambar 13.10 Sensor GP2YOA21

Kabel yang disertakan biasa berwarna merah, hitam, dan kuning. Cara menghubungkan sensor ini dengan Arduino adalah seperti berikut:

  • Kabel merah perlu dihubungkan ke pin 5V milik Arduino.
  • Kabel hitam dihubungkan ke ground.
  • Kabel kuning dihubungkan ke pin analog milik Arduino.

Gambar 13.11 akan memvisualkan contoh hubungan tersebut yang akan digunakan pada percobaan.

Gambar 13.11 Rangkaian yang menghubungkan sensor GP2YOA21 dan Arduino

Untuk menangani sensor ini, ArduBlock menyediakan blok berikut:

Blok ini berada di laci .

Untuk mempraktikkannya, proyek baru Bernama gp2y.abp perlu di buat. Kemudian,blok seperti terlihat pada gambar 13.12 perlu disusun.

Gambar 13.12 Blok untuk pengujian sensor GP2YOA21

Gambar 13.13 memperlihatkan contoh hasil pengujian.

Gambar 13.13 Hasil pengukuran jarak

13.3 Sensor Pendeteksi Halangan 

Sensor pendeteksi halangan digunakan untuk mengetahui ada tidaknya halangan di depan sensor tanpa perlu mengetahui jarak objek yang menghalanginya. Salah satu sensor yang populer untuk keperluan ini adalah E18-D80NK, yang menggunakan inframerah untuk mendeteksi objek penghalang (Gambar 13.14). Jarak deteksi dapat diatur antara 3 hingga 80cm dengan memutar trimpot yang tersedia pada tubuh sensor.

Gambar 13.14 Sensor pendeteksi halangan E18-D80NK

Sensor E18-D80NK mempunyai tiga kabel berwarna merah, hijau, dan kuning. Cara menghubungkan sensor ini ke Arduino adalah seperti berikut:

  • Kabel merah dihubungkan ke pin 5V milik Arduino.
  • Kabel hijau dihubungkan ke salah satu pin GND milik Arduino.
  • Kabel kuning dihubungkan ke salah satu pin digital milik Arduino.

Gambar 13.15 memperlihatkan contoh rangkaian yang akan digunakan untuk melakukan percobaan. LED digunakan untuk memantau ada tidaknya halangan. Dalam hal ini, kalau sensor E18-D80NK mendeteksi keberadaan objek, LED dinyalakan. LED mati kalau tidak ada penghalang di depan sensor tersebut.

Gambar 13.15 Rangkaian untuk percobaan dengan E18-D80NK

Untuk menangani sensor E18-D80NK, ArduBlock menyediakan blok berikut:

Blok ini berada di laci

Untuk mempraktikkannya, proyek baru bernama d80 . abp perlu dibuat. Kemudian, blok seperti terlihat pada Gambar 13.16 perlu disusun.

Gambar 13.16 Blok untuk mengendalikan LED melalui sensor E18-DB80NK

13.4 Sensor PIR

Passive infrared (PIR) sensor adalah sensor yang dapat mendeteksi keberadaan gerakan, baik orang maupun hewan. Salah sensor PIR diperlihatkan dalam Gambar 13.17. Sensor ini sering disebut HC-SR501.

Gambar 13.17 Sensor PIR

Sensor HC-SR501 memiliki tiga pin. Masing-masing perlu dihubungkan ke Arduino dengan ketentuan sebagai berikut:

  • VCC dihubungkan dengan pin 5V milik Arduino.
  • GND dihubungkan dengan salah satu pin GND milik Arduino.
  • OUT dihubungkan dengan pin digital milik Arduino.

Contoh rangkaian yang digunakan untuk menguji sensor PIR ditunjukkan pada Gambar 13.18. Resistor yang digunakan adalah 220Ω.

 

 

Gambar 13.18 Rangkaian untuk percobaan sensor PIR

Untuk menangani sensor PIR, ArduBlock menyediakan blok berikut:

Blok ini berada di laci

Untuk mempraktikkannya, proyek baru bernama pir.abp perlu dibuat. Kemudian, blok seperti terlihat pada Gambar 13.19 perlu disusun.

Gambar 13.19 Blok untuk percobaan sensor PIR

13.5 Sensor Penerima Inframerah 

Sensor penerima inframerah berguna untuk membaca data dari remote control yang menggunakan inframerah. Saat ini, sensor inframerah biasa dikemas dalam bentuk modul untuk memudahkan dalam melakukan percobaan. Gambar 13.20 akan menunjukkan contoh dua modul penerima infrarnerah. Modul-modul ini mempunyai tiga pin, tetapi nama pin ada yang berbeda. Oleh karena itu, jika Anda menggunakan modul yang berbeda dengan contoh, Anda perlu menyesuaikan diri, termasuk susunan

Pin.

Gambar 13.20 Modul penerima inframerah

Untuk melakukan pengujian, secara prinsip Anda bisa menggunakan sebarang remote control. Gambar 13.21 berikut ini akan memperlihatkan contoh remote control yang digunakan untuk percobaan.

Gambar 13.21 Remote control berbasis inframerah

ArduBlock menyediakan blok berikut untuk menangani modul penerima inframerah:

Blok ini berada di laci . Sayangnya, blok yang tersedia hanya dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya tombol di remote control yang sedang ditekan.

Untuk mempraktikkannya, proyek baru bernama ir . abp perlu dibuat. Kemudian blok seperti terlihat pada Gambar 13.22.

Gambar 13.22 Blok untuk menguji modul penerima inframerah

Blok ini akan membuat LED berkedip-kedip ketika salah satu tombol di remote control ditekan.

13.6 Sensor Penjejak Garis 

Sensor penjejak garis berguna untuk mendeteksi jalur yang digunakan untuk robot yang berjalan pada jalur yang telah ditentukan. Nah, untuk mendeteksi robot keluar jalur atau tidak, sensor penjejak garis diperlukan. Contoh modul sensor yang digunakan untuk keperluan ini ditunjukkan pada Gambar 13.23. Contoh lain adalah modul Keyes KY-033.

 

Gambar 13.23 Modul sensor pcnjejak garis Y L-34 TCR5000

Pada YL-34 TCR5000, pin yang digunakan adalah VCC, GND, dan D0. Pada Keyes KY-033, pin berupa G, V, S. Dalam hal ini, VCC atau V dihubungkan ke pin 5V Arduino, GND atau G dihubungkan ke pin GND Arduino, dan D0 atau S dihubungkan ke pin digital Arduino.

Untuk melakukan pengujian, rangkaian yang tercantum dalam Gambar 13.24 perlu disusun terlebih dahulu. Penyesuaian sendiri perlu dilakukan jika modul yang digunakan berbeda dengan contoh.

Gambar 13.24 Rangkaian untuk percobaan sensor penjejak garis KY-033

 

Untuk menangani modul sensor ini, ArduBlock menyediakan blok berikut:

Blok ini berada di laci Slot pin# menentukan pin yang terhubun ke keluaran modul sensor. Nilai yang dihasilkan oleh blok ini berupa true kalau sensor berada di jalur hitam atau false kalau sensor berada di jalur putih.

Untuk mempraktikkannya, proyek barti bernama lineTracking . abp perlu dibuat. Kemudian, blok seperti terlihat pada Gambar 13.25.

Gambar 13.25 Blok untuk menguji sensor penjejak garis

Dengan menggunakan blok ini, LED padam jika penjejak berada pada jalur hitam, sedangkan LED menyala jika penjejak berada di luar jalur hitam. Gambar 13.26 memberikan ilustrasi mengenai hal ini.

 

Gambar 13.26 Hasil pengujian dengan sensor penjejak garis

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.