20. Eksperimen dengan Tombol
Penggunaan tombol tekan dalam bebrbagai peralatan otomatis yang akan kita buat sangat penting. Dengan menggunakan pemrograman arduino dengan ardublock akan semakin mempermudah tingkat pemula yang tidak menguasai bahasa pemrograman untuk mempelajari arduino.
Bab ini membahas penggunaan tombol, baik yang bersifat tunggal, maupun berbentuk kelompok.
20.1 Bermain dengan Tombol Tekan
Tombol tekan yang dunaksud di sini sering kali dinamakan tactile switch momentary pushbutton (Gambar 20.1). Tombol ini memiliki empat terminal. Dibagian bawah terdapat gambar pemisah yang memisahkan dua kelompok terminal kiri dan kanannya. Dalam hal ini, masing-masing dua terminal saling terhubung. Jika tombol ditekan, keempat terminal terhubung. Gambar 20.2 memberikan ilustrasig. Jika tombo1 hal ini.
Gambar 20.1 Tombol tekan
Gambar 20.2 Keempat terminal akan terhubung kalau tombol ditekan
Gambar 20.3 memperlihatkan rangkaian yang digunakan untuk menguji tombol tekan.
Pada rangkaian tersebut, resistor IOK digunakan untuk menghubungkan tombol tekan dengan ground. Kedudukan resistor seperti itu dinamakan resistor pull-down. tekan palam hal ini, resistor tersebut membuat tegangan di pin 3 berupa 0V (LOW) pada saat tombol tidak ditekan. Adapun resistor yang digunakan pada LED sebesar 220Ω.
Gambar 20.3 Rangkaian untuk menguji tombol tekan
Gambar 20.4 memberikan penjelasan tentang pemisah antar dua kelompok terminal. Tanda cekungan menyatakan letak pemisah yang dijelaskan dalam Gambar 20.2.
Gambar 20.4 Pemisah kelompok dua terminal yang saling terhubung
Untuk menangani ton) bol ditekan atau tidak, blok berikut disediakan Oleh ArduBlock:
Blok ini tersedia di laci
Untuk mempraktikkan pengendalian LED dengan menggunakan tombol tekan berdasarkan rangkaian pada Gambar 20.3, proyek baru bernama tombol . abp perlu dibuat. Blok yang perlu disusun ditunjukkan pada Gambar 20.5.
Gambar 20.5 Blok untuk mengendalikan LED dengan tombol
Pada proyek ini, variabel statusTomb01 diisi dengan hasil blok
Cara Iain untuk menghubungkan resistor IOK pada tombol ditunjukkan dalam Gambar 20.6. Perhatikan bahwa resistor tersebut dihubungkan ke tegangan 5V. Dengan demikian, tegangan di pin 2 selalu HIGH kalau tombol tidak ditekan. Jika tombol ditekan, pin 2 berubah menjadi LOW.
Gambar 20.6 Rangkaian tombol yang menggunakan resistor pull-up
Untuk mempraktikkan pengendalian LED dengan menggunakan tombol tekan berdasarkan rangkaian pada Gambar 20.3, proyek baru bernama tomb012 . abp perlu dibuat. Blok yang perlu disusun ditunjukkan pada Gambar 20.7.
Gambar 20.7 Blok untuk mengendalikan LED untuk pemakaian resistor pull-up pada tombol tekan
Perbedaan blok pada proyek ini terletak pada penggunaan not pada
20.2 Penggunaan Modul Tombol Tekan
Untuk meniadakan pengguunaan resistor, kita bisa menggunakan modul tombol tekan sebagai pengganti tombol tekan. Sebagai contoh, Gambar 20.8 menunjukkan contoh modul yang dinamakan Big Button produksi Itead. Pada modul ini:
- pin G dihubungkan ke ground;
- Pin V dihubungkan tegangan SV;
- Pin S dihubungkan ke pin digital yang akan memberikan nilai HIGH atau LOW.
Gambar 20.8 Modul Big Button keluaran Itead
Untuk menguji modul tombol tekan, rangkaian seperti terlihat pada Gambar 20.9 perlu disusun terlebih dahulu. Untuk modul keluaran vendor lain, silakan untuk merangkai dengan penyesuaian yang bergantung pada komposisi pin.
Gambar 20.9 rangkaian untuk menguji Big Button
Untuk mempraktikkan pengujian modul tombol tekan, proyek baru bernama tombo13. abp perlu dibuat. Blok yang perlu disusun ditunjukkan pada Gambar 20.10.
Gambar 20.10 Blok untuk menguji modul tombol tekan
Pada proyek ini, nilai yang dihasilkan dari modul tombol tekan dikirimkan ke Serial Monitor. Dengan demikian, Anda bisa memastikan keluaran modul ketika tombol ditekan, Gambar 20.11 memberikan contoh pengujian dengan Big Button. Keluarannya berupa 1, jika tombol tidak ditekan, Pada modul lain, hasilnya mungkin berbeda.
Gambar 20.11 Contoh hasil pengujian modul tombol tekan
![]() ![]() |
Jika anda menggunakan modul tombol tekan yang lain, nilai yang dihasilkan mungkin berkebalikan dengan yang dihasilkan oleh Big Btton |
20.3 Modul dengan Sejumlah Tombol Tekan
Jika kita bermaksud menggunakan sejumlah tombol, kita bisa membeli modul yang menyediakan beberapa tombol sekaligus. Sebagai contoh, Gambar 20.12 menunjukka modul yang mengandung 8 tombol. Keluaran masing-masing dapat dipantau melalui pin K1 hingga K8. Adapun, Gambar 20.13 memperlihatkan rangkaian Yang diperlukan untuk mengujinya.
Gambar 20.12 Modul 8 tombol tekan
Gambar 20.13 rangkaian untuk menguji 8 tombol tekan
Untuk mempraktikkan pengujian modul 8 tombol tekan, proyek baru bernama 8tombol. abp perlu dibuat. Blok yang perlu disusun ditunjukkan pada Gambar 20.14 dan 20.15.
Gambar 20.14 Blok untuk menguji 8 tombol (bagian pertama)
Gambar 20.15 Blok untuk menguji 8 tombol (bagian terakhir)
Bagian pertama (Gambar 20.14) berisikan perintah untuk menyimpan nilai setiap tombol yang terhubung di pin 2 hingga 9. Variabel yang digunakan berupa k1 hingga k8. Terakhir, subrutin bernama infoTombol dipanggil, yang ditujukan untuk menampilkan informasi mengenai tombol-tombol yang ditekan.
![]() ![]() |
Cara membuat subrutin sudah dibahas pada Bab 11. |
ditekan (Gambar 20.6). Sebagai contoh,
digunakan untuk menampilkan tulisan “K8 ditekan” sekiranya isi variabel k8 bernilai 0 (LOW).
Gambar 20.16 menunjukkan contoh hasil pengujian yang dilakukan dengan menekan berbagai tombol.
Gambar 20.16 Hasil setelah berbagai tombol ditekan