4. Dasar Penggunaan Sensor DHT11 dan SD Card
Bab ini memperkenalkan penggunaan sensor DHTI dan SD Card mengingat kedua komponen ini akan digunakan untuk contoh pada Bab 6 hingga 9.
4.1 Modul Sensor DHT11
Sensor DHTII sering dikemas dalam bentuk modul (Gambar 4.1). Modul ini memiliki tiga kaki, dengan masing-masing berfungsi seperti berikut:
- VCC dihubungkan ke sumber tegangan 5V.
- DATA dihubungkan ke pin analog pada Arduino.
- GND dihubungkan ke ground.
Sensor dapat digunakan untuk mengukur suhu antara OOC dan 500C, dengan tingkat presisi ±20C. Adapun kelembaban udara yang mampu diukur berkisar antara 20 hingga 90% dengan tingkat presisi 5%.
Untuk mencoba sensor ini, rangkaian seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.2 perlu disusun terlebih dahulu.
GAMBAR 4.1
Modul sensor suhu dan kelembaban DHT11
GAMBAR 4.2 Rangkaian yang menghubungkan sensor DHTII dan Arduino
Apabila Anda hanya memiliki sensor tanpa modul, seperti yang terlihat pada Gambar 4.3, Anda perlu menyusun rangkaian seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.4.
Untuk memudahkan dalam memprogram sensor DHT-11, pustaka eksternal bernama DHT perlu diunduh. Pustaka ini bisa didapatkan di situs web
GAMBAR 4.3 Sensor DHT11 tanpa modul
- Pilih menu Sketch pada Arduino IDE.
- Pilih pada Include Library.
- Pilih Add.ZIP Library.
- Pilih folder yang berisi file DHT.zip.
- Klik pada DHT.zip.
- Klik pada tombol Open
Setelah pustaka tersebut diinstal, Anda bisa melakukan percobaan dengan mengunggah sketsa berikut:
GAMBAR 4.4
Rangkaian untuk menguji sensor
GAMBAR 4.6 Sensor DHT22
GAMBAR 4.5
Contoh hasil pengujian sketsa dht di Serial Monitor
Jika Anda memiliki sensor DHT22 (Gambar 4.6), pustaka DHT juga bisa dipakai. Contoh sketsa untuk membaca sensor ini adalah seperti berikut.
Tampak bahwa perbedaan dengan DHT11 terletak pada pernyataan:
DHT.read22 (PIN_DHT);
Contoh hasil pengukuran dan kelembaban udara ditunjukan pada gambar 4.7. hasil tersebut menunjukan bahwa DHT22 mempunyai ketelitian yang lebih baik dari pada DHT11
GAMBAR 4.7 Hasil pengukuran dengan DHT22
SD Card adalah kartu memori berukuran kecil yang biasa digunakan pada kamera atau telepon pintar untuk menyimpan data. Pada kamera menggunakan SD Card berukuran besar, sedangkan yang digunakan di telepon pintar berukuran kecil (mikro). Suatu micro SD adapter diperlukan supaya SD card berukuran mikro dapat digunakan secara fleksibel pada kamera.
Gambar 4.8 menunjukkan micro SD card dan adapternya. GAMBAR 4.8
Micro SD card dan SD card adapter
Komunikasi antara modul pembaca SD card dan Arduino dilakukan dengan cara menyusun rangkaian seperti yang diperlihatkan di Gambar 4.10. Tabel 4.1 menegaskan hubungan antara modul YL-30 dan Arduino. Gambar 4.11 memperlihatkan contoh hubungan yang nyata antara modul SD card dan Arduino. GAMBAR 4.9 Modul SD card
GAMBAR 4.10 Rangkaian untuk menguji SD card
GAMBAR 4.11
contoh nyata penyusunan modul
SD card dan Arduino
Jika Anda memiliki Ethernet Shield ataupun WiFi Shield yang mengandung pembaca SD card, modul seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.9, tidak diperlukan. Anda cukup menumpuk shield tersebut di atas papan Arduino. Dengan demikian, rangkaian seperti yang terlihat pada Gambar 4.10 pun dapat diabaikan.
4.3 SD Card untuk Menyimpan Skrip HTML
SD card dapat digunakan untuk menyimpan skrip HTML yang menangani halaman web. Bahkan, dimungkinkan untuk meletakkan kode CSS ataupun JavaScript bersama skrip HTML. Untuk mempraktikkan hal ini, Anda perlu menyusun skrip berikut di komputer dengan menggunakan editor teks apa saja:
<!DOCTYPE HTML>
<html>
<head>
<title>pengendali LED</title>
</head>
<body>
<form method=”get”>
< input type=” image” src=” led-on . png”
alt=’LED 0n” name=”led-on”>
< input type=” image” src=” led—off . png”
alt = ”LED off” name
<div></div>
<form>
</body>
</html>
Perhatikan. Nama ekstensi yang digunakan hanya menggunakan .htm (tiga huruf), bukan .html (4 huruf). Hal ini disebabkan, nama file di SD card hanya mengenal pola 8.3 yang berarti nama depan maksimum terdiri 8 karakter dan nama ekstensi hanya berupa 3 karakter. Letakkan pula file led-on .
png dan Ied—off . png ke folder yang sama dengan folder untuk file index.htm.
GAMBAR 4.12
Hasil pernanggilan index.html
Gambar 4.13 memperlihatkan hasil setelah gambar LED (kiri) diklik. Perhatikan perubahan konten di baris URL milik browsen Tampak adanya pasangan variabel dan nilai berupa:
- led-on.x=37, dan
- led-on.y=34.
GAMBAR 4.13 Hasil Ketika led-on diklik
(kanan) diklik. Perhatikan perubahan konten di baris URL milik browser. Tampak adanya pasangan variabel dan nilai berupa:
- led-off.x=49, dan
- led-off.y=22
Setelah berhasil Anda coba, salin index . htm, led—off. png, dan led-on . png ke SD card yang terdapat di folder web keSDcard. Duafi/e terakhir ini akan digunakan pada percobaan di bab Iain. Hasilnya ditunjukkan pada Gambar 4.15. GAMBAR 4.14
Hasil ketika led-off diklik
GAMBAR 4.15 Daftar file di SD card
Untuk memudahkan dalam memprogram SD Card, pustaka bernama SdFat perlu diunduh di:
https://github.com/greiman/SdFat
File yang didapat berupa SdFat-master.zip. File inilah yang perlu diinstal dengan cara seperti berikut.
- Pilih menu Sketch pada Arduino IDE.
- Pilih pada Include Library.
- Pilih Add .ZIP Library.
- Pilih folder yang berisi file SdFat-master.zip.
- Klik pada SdFat-master.zip.
- Klik pada tombol
setelah pustaka SdFat dipasang, Anda bisa segera mengunggah sketsa berikut untuk melakukan pengujian terhadap SD card.
// ————————————————————————–
// Contoh untuk skrip HTML di SD card
// ——————————————————————-
#include”SdFat.h” SdFatSD;
File berkasWeb;
void setup(){
Serial . begin (9600) ;
// Inisialisasi SD card
Serial. print In (“Inisialisasi Sdcard…”);
if (!SD. begin (4) ) {
Serial. print In (“Gagal!”);
while (true) ; // Stop eksekusi
Serial . print In (“Berhasil”);
// Baca file
berkasWeb = SD. open (“index.htm”, FILE READ) ; if ( ! berkasWeb)
Serial . print In (“Gaga I membuka file!”);
Else {
while (berkasWeb . available ( ) ) {
char karakter = berkasWeb. read() ;
Serial . write (karakter) ;
}
berkasWeb. close ( ) ;
}
}
void loop ( ) {
}
GAMBAR 4.16 Hasil pembacaan file index . htm di SD card