Belajar Mikrokontroller Arduino : Pengertian, Manfaat dan Jenis Mikrokontroller Arduino

PENGERTIAN MIKROKONTROLLER ARDUINO

Pengertian dari Mikrokontroller Arduino yang diadopsi dari Wikipedia adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Jadi Arduino merupakan pengendali mikro single-board perangkat khusus berupa modul elektronik yang bentuk dan komponennya sudah jadi dan siap pakai, tidak ada teknis penyolderan dan membuat rangkaian elektroniknya. User dapat lebih fokus dalam menghubungkan Arduino ke komputer dan pemrogramannya. Sifat mikrokontroller arduino yang open-source artinya perangkat ini bebas dikembangkan dan dibuat oleh siapapun. Sedangkan pengertian dari Wiring platform adalah platform elektronik open source yang terdiri dari tiga komponen yaitu bahasa pemrograman, software IDE (integrated development environtment), dan sebuah perangkat mikrokontroler. Jadi dapat disimpulkan bahwa mikrokontroller Arduino memiliki 3 komponen khusus yakni Alat (hardware), Bahasa pemrograman, dan software. Berbeda dengan pemrograman AVR atau tanpa Arduino, teks editor bebas menggunakan apa saja. Dengan kata lain bahasa yang digunakan bisa menggunakan assembly, basic, atau bahasa C, Setelah itu user harus membuat dan merangkai sistem minimum sendiri, bahkan menggunakan downloader sendiri. Semuanya dikerjakan secara terpisah, dan ini yang membuat belajar mikrokontroler lebih ribet dan kompleks. Jadi dengan belajar menggunakan mikrokontroller arduino, belajar mikrokontroler akan menjadi lebih mudah dan cepat. Software, hardware sudah tersedia, dan bahasanya sudah standar dan komplit.

MANFAAT BELAJAR MIKROKONTROLLER ARDUINO

Ada banyak manfaat dengan belajar mikrokontroller Arduino, dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit. Pastinya harus ditambah dengan sensor atau perangkat elekronik pendukung lainnya, sebab tugas mikrokontroller Arduino adalah hanya sebagai otaknya saja. Berikut ini manfaat belajar mikrokontroller arduino dengan beberapa contoh alat yang bisa dibuat :

  • Sebagai Pengganti Pneumatic Controller atau PLC
  • Membuat Pengatur kecepatan motor
  • Membuat Dimmer Motor AC, VSD, serta lampu
  • Monitor dan pengatur suhu ruangan
  • Monitor dan pengatur kelembaban suhu
  • Membuat sensor detak jantung dan mendeteksi gejala penyakit jantung
  • Mengirim atau menerima SMS otomatis
  • Mengirim data otomatis ke internet
  • Memproses data GPS
  • Mengontrol peralatan rumah secara online dengan android
  • Robot tempat sampah cerdas
  • Membuat Alat pengukur salinitas air laut
  • Membuat Membuat timer untuk banyak hal
  • Membuat Alat penyiram tanaman otomatis
  • Membuat Alat pengontrol kelembaban di penetas telur dan kumbung jamur
  • Membuat jam digital dan jam waktu sholat digital
  • Membuat Wireless sensor network
  • Membuat timbangan otomatis
  • Membuat CNC dan 3D printer
  • Membuat Pembangkit sinyal RF dan komunikasi WIFI
  • Membuat Robot line follower, robot line tracer dan robot yang dikendalikan android
  • Membuat pintu gerbang atau jendela otomatis
  • Membuat Timbangan bayi atau buah
  • Membuat Alarm Timer adzan otomatis
  • Membuat alat Pendeteksi maling
  • Membuat Drone dan Quadcopter
JENIS JENIS MIKROKONTROLLER ARDUINO

Mikrokontroller Arduino memiliki berbagai varian dan jenis. Kita dapat memilih sesuai kebutuhan. Berbagai Jenis Arduino ini muncul dikarenakan sifatnya yang open source sehingga perkembangannya menjadi sangat pesat. Bahkan, kadang sangat membingungkan bagi pemula. Adapun beberapa Jenis tersebut adalah sebagai berikut :
– Arduino Uno, Arduino Uno adalah jenis Arduino yang paling banyak digunakan, terutama bagi pemula sangat disarankan untuk menggunakan mikrokontroller Arduino jenis ini. Banyak sekali referensi yang membahas versi Arduino Uno. Versi yang terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3) yang menggunakan ATMEGA328 sebagai Mikrokontrollernya. Arduino Uno memiliki 14 pin I/O digital dan 6 pin input analog. Untuk pemrograman cukup menggunakan koneksi USB type A to To type B. Sama seperti yang digunakan pada USB printer.
– Arduino Leonardo, Dapat dikatakan bahwa mikrokontroller Arduino Leonardo merupakan saudara kembar dari Arduino Uno. Dari mulai jumlah pin I/O digital dan pin input Analognya sama. Perbedaannya hanya terletak pada Arduino Leonardo yang menggunakan Micro USB untuk pemrogramannya.
– Arduino Nano, merupakan pilihan alternatif yang lebih hemat dari Arduino Uno dan Arduino Leonardo. Sepertinya namanya, Nano yang berukuran sangat kecil dan sangat sederhana ini tetap menyimpan banyak fasilitas. Sudah dilengkapi dengan FTDI untuk pemrograman lewat Micro USB. Pada Arduino Nano terdapat 14 Pin I/O Digital, dan 8 Pin input Analog (lebih banyak dari Uno). Arduino Nano ada yang menggunakan ATMEGA168 atau ATMEGA328.
– Arduino Mega, hampir mirip dengan Arduino Uno namun dengan ukuran yang lebih besar. Sama-sama menggunakan USB type A to B untuk pemrogramannya. Tetapi Arduino Mega menggunakan chip yang lebih tinggi yaitu ATMEGA2560. Pada Arduino Mega memiliki Pin I/O Digital dan pin input Analognya lebih banyak dari Arduino Uno.
– Arduino Due, Arduino Due tidak menggunakan ATMEGA, melainkan dengan chip yang lebih tinggi ARM Cortex CPU. Memiliki 54 I/O pin digital dan 12 pin input analog. Untuk pemrogramannya menggunakan Micro USB, terdapat pada beberapa handphone.
– Arduino Lilypad, Bentuknya yang melingkar membuat Lilypad dapat dipakai untuk membuat projek unik. Seperti membuat armor iron man. Versi lama Lilypad menggunakan ATMEGA168, tapi masih cukup untuk membuat satu projek keren. Dengan 14 pin I/O digital, dan 6 pin input analognya.
– Arduino Fio, Bentuknya lebih unik, terutama untuk socketnya. Walau jumlah pin I/O digital dan input analognya sama dengan arduino uno dan arduino leonardo, tapi arduino Fio memiliki Socket XBee. XBee membuat Fio dapat dipakai untuk keperluan projek yang berhubungan dengan wireless dan IoT lebih simpel.
– Arduino Ethernet, Arduino ini sudah dilengkapi dengan modul ethernet untuk berkomunikasi melalui jaringan LAN. Arduino Ethernet memiliki fasilitas Pin I/O Digital dan Input Analognya sama dengan Arduino Uno.
– Arduino Mini, Fasilitasnya sama dengan yang dimiliki Nano. Hanya tidak dilengkapi dengan Micro USB untuk pemograman. Dan ukurannya hanya 30 mm x 18 mm saja.
– Arduino Robot, Arduino jenis ini adalah paket komplit dari Arduino yang sudah berbentuk robot. Sudah dilengkapi dengan LCD, Speaker, Roda, Sensor Infrared, dan semua yang dibutuhkan untuk membuat robot sudah ada pada Arduino ini.
– Arduino Micro, Ukuran Arduino Micro lebih panjang dari Nano dan Mini. Fasilitas yang ada pada Arduino Micro lebih banyak dari Arduino Nano, yaitu memiliki 20 pin I/O digital dan 12 pin input analog.
– Arduino Esplora, dikhususkan bagi user yang ingin membuat gadget sepeti Smartphone atau gameboy. Arduino ini sudah dilengkapi dengan Joystick, tombol, dan sebagainya yang memungkinkan untuk diekplorasi untuk mengontrol perangkat wireless atau untuk membuat game.

berikut link details biaya kursus pelatihan dan workshop mikrokontroller arduino :

LINK KURSUS PELATIHAN DAN WORKSHOP MIKROKONTROLLER ARDUINO

 

Anda tertarik belajar mikrokontroller arduino? Silahkan klik link nomer whatsapp berikut ini untuk informasi lebih lanjut mengenai hal hal yang berkaitan dengan kursus, workshop dan pelatihan mikrokontroller arduino :

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.