Sebagian anak dilahirkan berbeda. Begitu juga dengan anak yang menderita disleksia. Anak yang menderita disleksia cenderung mengalami kesulitan membaca dan mengenal huruf pada usia yang cukup matang untuk bisa membaca dan dengan lancar. Hingga kemudian banyak orang awam yang awalnya beranggapan bahwa anak yang menderita dislexia adalah anak yang bodoh. Namun pada kenyataannya banyak anak dengan kelainan seperti ini terjadi pada anak yang memiliki tingkat intelegensi dari rendah hingga diatas rata-rata.
Kesulitan belajar pada anak disleksia, biasanya ditandai dengan gejala awal seperti kesulitan mengingat huruf, kesulitan membedakan huruf dan sering terbalik dalam menggunakan huruf yang hampir sama seperti b, d, p, q, u, n. Kesulitan inilah yang mengakibatkan anak disleksia mengalami masalah dalam membaca dan menulis. Mengatasi kesulitan belajar pada anak disleksia harus dilakukan dengan memahami terlebih dahulu cara belajar anak disleksia. Hal ini karena anak disleksia cenderung melihat huruf dengan cara yang berbeda dari anak normal. Anak disleksia memiliki cara pandang dan melihat huruf secara terbalik dan lebih mudah memahami sesuatu dalam bentuk gambar. Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan cara belajar anak disleksia untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialaminya.
Njamun ada beberapa cara yang dapat dicoba untuk menangani kesulitan belajar yang di alami oleh anak-anak yang menderita disleksia, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Membaca dan mendengarkan
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan membacakan cerita kepada anak kemudian anda memperlihatkan kalimatkalimat yang anda baca kepada anak. dengan begitu anak akan berinteraksi dengan teks yang ada pada teks, menggarisbawahi kosakata penting, dan membulatkan kosa kata yang panjang atau pendek. Selama membaca bersama, anak juga bisa menulis ulang atau menggambar visualisasi yang dapat ia hubungkan untuk mencocokan kalimat.
- Bantuan gambar
Anak dengan kelainan disleksia akan lebih mudah belajar dengan metode gambar. Cara ini dapat dilakukan dengan cara menuliskan kata yang ingin dilatih pada dua sisi kertas, misalnya kata “dua”. Pada satu sisi kertas , anda bersama dengan si kecil dapat menggambar langsung pada kalimat tersebut, misalnya anda dan si kecil dapat menambahkan dua buah mata untuk menggambarkan sebuah wajah atau gambar lainnya.
- Baca, susun, tulis
Dengan selembar kertas karton, buat tiga kolom: Baca, Susun, dan Tulis. Kemudian, sediakan spidol dan balok huruf warna-warni. Tuliskan kosakata yang ingin Anda latih di kolom Baca dan minta anak Anda untuk melihat huruf-huruf pembentuk kata tersebut. Kemudian, si kecil akan menyusun kata tersebut di kolom Susun menggunakan balok huruf. Terakhir, minta ia untuk coba menuliskan kata tersebut di kolom Tulis sambil membacakannya dengan lantang.
- Ajarkan mendetail
Pertama, ajarkan anak dengan menunjukkan satu kata, misalnya “beruang” dan bacakan untuknya dengan suara yang jelas dan lantang. Kemudian, minta ia untuk coba mengeja huruf pembentuk kata tersebut. Tanyakan huruf hidup apa saja yang ia lihat, huruf apa yang ia lihat di awal, tengah, dan akhir kata. Hal ini akan membantunya untuk menganalisis kosakata tersebut dan memprosesnya dengan terinci.
Nah itu tadi adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengejarkan anak dengan kebutuhan disleksia. Sebenarnya masih sangat banyak lagi cara untuik menunjang pembelajaran anak disleksia. Temani anak belajar dengan penuh kesabaran dan kasih sayang supaya anak merasa nyaman dan dapat menerima apa yang diajarkan dengan baik.