“Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya… Beri aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncang dunia”,
Begitulah kata-kata yang pernah di ucapkan oleh Presiden RI pertama pada pidatonya. Remaja adalah harapan dan tumpuan segala orang tua dan dan juga generasi perubah bangsa. Dengan remaja suatu bangsa akan menjadi baik apabila pemudanya yang memipin juga baik, tetapi jika pemudanya jelek moral dan perilakunya pasti Negara atau suatu masyarakat tersebut akan rusak juga dipimpin oleh remaja yang sudah rusak moralnya. Betapa indahnya jika suatu negara dipenuhi dengan pemuda-pemuda yang cerdas dan baik perilakunya. Dapat dibanyangkan betapa majunya negara itu.
Namun kenyataan saat ini malah berbalik dengan apa yang diimpikan. Hampir setiap hari baik media massa cetak maupun elektronik memberitakan tentang perilaku kenakalan yang dilakukan oleh remaja. Begitu banyak kenakalan yang dilakukan, mulai dari melanggar norma yang ada di masyarakat, melanggar aturan, bahkan banyak juga remaja yang sudah berani melanggar hukum pidana. Miris bukan?… padahal perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Oleh karena itu peran orang tua dalam mendidik seorang anak apalagi remaja sangat diperlukan penanaman nilai, dan norma yang diberikan sejak dini dapat mempengaruhi sikap, perbuatan mental seorang anak untuk dapat memilah mana hal yang perlu ditiru, dan mana hal yang tidak patut ditiru, pada intinya seorang anak dapat melihat mana yang baik dan mana yang tidak baik. Apabila peran orang tua tidak maksimal sejak anak masih kecil, pada saat tumbuh menjadi seorang remajapun tidak menutup kemungkinan seorang remaja berbuat hal yang melanggar aturan.
Banyak faktor-faktor yang membuat remaja memasuki dunia pergaulan yang rusak. Biasanya hal ini berawal dari mereka berteman dengan teman yang membawa dampak buruk, karena masa remaja itu masa dimana keadaan psikis remaja bisa mudah terpengaruh. Ada faktor yang berasal dari keluarga, karena kurangnya perhatian dari keluarga membuat anak menjadi royal dalam pergaulan. Faktor terpenting yang membuat remaja mudah terjerumus dipergaulan bebas karena kurangnya agama yang membentengi pikiran dan jiwa anak. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan kenakalan remaja. Ada faktor internal yang merupakan faktor yang timbul dari si pelaku itu sendiri, juga ada faktor eksternal yang mungkin disebabkan oleh keluarga, sekolah, maupun lingkungan sekitar.
Faktor internal
- Faktor kepribadian
Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada system psikosomatis dalam individu yang turut menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (biasanya disebut karakter psikisnya). Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya. Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa dewasa. Masa ini di rasakan sebagai suatu Krisis identitas karena belum adanya pegangan, sementara kepribadian mental untuk menghindari timbulnya kenakalan remaja atau perilaku menyimpang.
- Faktor kondisi fisik
Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara fisik dan segi jenis kelamin. Ada suatu teori yang menjelaskan adanya kaitan antara cacat tubuh dengan tindakan menyimpang (meskipun teori ini belum teruji secara baik dalam kenyataan hidup). Menurut teori ini, seseorang yang sedang mengalami cacat fisik cenderung mempunyai rasa kecewa terhadap kondisi hidupnya. Kekecewaan tersebut apabila tidak disertai dengan pemberian bimbingan akan menyebabkan si penderita cenderung berbuat melanggar tatanan hidup bersama sebagai perwujudan kekecewaan akan kondisi tubuhnya.
- Faktor status
Seseorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap hukum yang berlaku, setelah selesai menjalankan proses sanksi hukum (keluar dari penjara), sering kali pada saat kembali ke masyarakat status atau sebutan “eks narapidana” yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan sehingga anak tersebut kembali melakukan tindakan penyimpangan hukum karena meresa tertolak dan terasingkan.
Faktor ekstern
- Lingkungan keluarga
Pada dasarnya, keluarga adalah tempat di mana seorang anak bisa tumbuh dan berkembang dengan sempurna baik jasmani maupun rohani. Anak bisa mendapatkan perhatian, kasih sayang, juga dukungan moral dari orang tua. Namun sebaliknya, jika di dalam keluarga seorang anak tidak bisa mendapatkan hal tersebut yang terjadi adalah pelampiasan di luar rumah. Maka tidak mengherankan jika mereka akhirnya akan mencari perhatian dan kasih sayang dari pihak lain. Oleh karena itu, kewajiban sebagai orang tua agar selalu memberikan perhatian, rasa aman, nyaman, dan selalu melindungi anak-anaknya. Namun demikian, orang tua tidak dianjurkan memberikan suatu harapan yang berlebihan. Berikan kesempatan kepada anak Anda untuk menentukan jati dirinya dalam berkreasi, dan juga bisa belajar hidup mandiri. Jangan memanjakan anak karena hal tersebut hanya akan melemahkan karakter juga pribadinya.
- Lingkungan Sekolah
sekolah yang baik adalah salah satu jaminan dan sangat berpengaruh pada masa depan. Jika kondisi sekolah tidak mendukung dalam materi atau proses belajar, pada gilirannya dapat memberikan peluang pada anak untuk berperilaku menyimpang.
Meskipun tidak terlalu signifikan, faktor sekolah juga dapat menjadi penyebab terjadinya kenakalan pada remaja. Dalam hal ini, kualitas sekolah harus baik dan semua elemen sekolah yang ada agar senantiasa bertanggung jawab kepada anak didiknya. Kemampuan para guru sangat diperlukan dan juga peran pemerintah adalah harus cepat tanggap terhadap gejolak masyarakat, khususnya para remaja sedini mungkin, sebab hal ini jika tidak diantisipasi dengan cepat tanpa campur tangan semua komponen pemerintah sangat mustahil sebuah bangsa dan negara akan memiliki generasi yang kuat dan tangguh.
- Faktor Lingkungan
Di dalam kehidupan bermasyarakat, remaja sering melakukan keonaran dan mengganggu ketentraman masyarakat karena terpengaruh oleh pergaulan dengan teman sebayanya yang mana sering mempengaruhi untuk mencoba sesuatu yang baru tanpa memikirkan dampak yang akan timbul setelahnya. Sehingga banyak remaja yang akhirnyavterjerumus kedalam pergaulan yang tidak baik yang akhirnya membawa dirinya untuk melakukan kenakalan remaja.
Nah itu adalah beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya kenakalan remaja. Orang tua sebagai orang yang paling dekat dengan anaknya harus selalu hati-hati dan mawas diri jika sikap si anak sudah menunjukkan perilaku yang tidak baik. Alangkah lebih baiknya jika orang tua bertanya dan berkomunikasi dengan baik kepada anak. serta harus selalu mengatahui pergaulan anak, mulai dari tempat yang sering didatangi untu8k nongkrong, teman-temannya, serta kebiasaannya. Sikap perhatian dan kasih sayang akan meminimalisir terjadinya kenakalan yang dilakukan oleh remaja.